Kini mulai ku bisa menerima, sambil memahami tentang sebuah arti melepaskan.
Setelah begitu lama tetap bertahan, menyimpan sebuah memori yang tak banyak, namun benar-benar membekas.
Setelah beberapa kali merasa kecewa dan kini barulah menyerah.
Sibukku mencari penyebabnya, ternyata diri sendiri lah yang bersalah.
besar besar yang terus menerus dilakukan.
Dan ini mungkin sebuah teguran.
Agar tidak berlarut-larut jatuh pada jatuh pada sebuah kesalahan.
Mesti tak yakin, akan mampu melepaskan sepenuhnya. Namun masih ada peluang, jika benar-benar nyata.
Semua sudah ku utarakan, setidaknya itu bisa mengosongkan sedikit saja ruang dalam pikiranku. Agar mampu memasukkan cerita-cerita baru yang akan saya temui nanti. Dan berharap, memori lama itu akan tertimbun dan tidak akan pernah kembali menepi di lubuk hati.
Lama sekalii, seolah telah menyiksa diri,
rasa yang tak kunjung pergi,
Yang tidak diketahui, sejak kapan ia bermuara dalam hati.
Wahai diri,
Maaf telah lalai diriku sendiri,
Maaf sudah membebankan sebuah hal yang sebenarnya tidak perlu khawatirkan.
Biarkan aku kembali belajar untuk menjadi lebih tenang.
Semoga masih ada kesempatan untuk memperbaiki celah-celah dari sebuah kesalahan ini.
saya tidak percaya,Apapun yang terjadi, tanpa sebuah alasan, melainkan ada sebuah berharga berharga yang terselip didalamnya.
Posting Komentar
Posting Komentar